REPUBLIKA.CO.ID, Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram berasal dari Qabilah An Najjar. Ia biasa dipanggil Rumailah, Rumaitsah, Ghumaisah, atau Rumaisha. Ia adalah wanita yang cerdik, setia dan sayang pada suami, serta mendahulukan segala yang baik, dan pintar bergaul.
Kepada sang suami, Ummu Sulaim pun menawarkan Islam. Namun suaminya menolak bahkan menyebut Ummu Sulaim telah terkena pengaruh Nabi Muhammad. Saat itu Ummu Sulaim hanya menjawab bahwa ia tidak terkena pengaruh Rasulullah. Dia hanya beriman dengan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad. Kisah Ummu Sulaim menggambarkan tentang tanggung jawab seorang ibu untuk mengajar dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Hal ini ia lakukan tanpa bantuan dari sang suami. Bila sang Ayah ikut membantu, maka hal ini akan lebih baik, namun jika tidak maka sang istri telah menunaikan kewajibannya.
Ummu Sulaim tidak pernah mendahulukan perasaan dari kewajibannya. Ia memilih untuk menuntaskan kewajibannya untuk mengurus anak dibandingkan cepat-cepat menikah. Sementara kesempatan untuknya mendapatkan suami masih terbuka karena usianya yang masih muda. Waktu pun berlalu hingga Anas tumbuh sebaik yang diinginkan ibunya. Hingga ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, Ia menemui Rasul dan mengenalkan Anas."Ya Rasulullah, ini anakku Anas, siap menjadi pembantumu," ucapnya. Saat itu Anas berusia 10 tahun dan sejak pertemuan itu ia menjadi pembantu Rasul hingga ia wafat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »