SOLOPOS.COM - Akademisi DKV FSRD ISI Solo, Basnendar Herry Prilosadoso , menunjukkan produk kaus dengan branding Desa Bagor dan dihadiahkan kepada perwakilan perangkat Desa Bagor, Miri, Sragen, saat pelatihan pembuatan desain produk di Technopark Ganesha Sukowati Sragen, Sabtu . Sebanyak 18 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Desa Bagor, Kecamatan Miri, Sragen, belajarproduk di Technopark Ganesha Sukowati Sragen, Sabtu .
Pelaku UMKM pinggiran Gunung Kemukus ini belajar mendesain kemasan produk makanan olahan, konveksi, dan membuatAngkringan Omah Semar Solo: Spot Nongkrong Unik Punya Menu Wedang Jokowi Hasil produk para UMKM itu diharapkan bisa mendukung pengembangan wisata di Gunung Kemukus, khususnya untuk produk oleh-oleh khas New Kemukus.
Kepala Disnaker Sragen, Muh. Yulianto, menyampaikan semula ada 48 UMKM yang terdata dari Desa Bagor. Setelah diseleksi berdasarkan pertimbangan pengembangan produk, yang terpilih hanya 18 pelaku UMKM., dan konveksi. Setelah belajar bagaimana“Mereka ada yang bergerak disound systemNah, selama ini mereka kesulitan membikin ban dari kayu. Untuk solusinya, maka kami memberi bantuan mesin bor kayu, gergaji, kompresor cat, dan mesin gerinda duduk,” ujar Yuli.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Teten Masduki Dorong UMKM Terhubung Rantai Pasok GlobalMenteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, saat ini UMKM yang terhubung rantai pasok global baru mencapai 4,1%.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »