Ujian Kompetensi Everton Era Don Carlo |Republika Online

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 63 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Sentuhan kerendahan hati Carlo Ancelotti di Everton mengubah semuanya

Everton menggila, begitulah kira-kira kesimpulan saya usai menyaksikan laga demi laga the Toffes. Klub yang bermarkas di Goodison Park ini tampil impresif, bahkan saat mempecundangi Tottenham Spurs-nya Jose Mourinho di kandangnya. Memang laga melawan Spurs belum menjadi tolak ukur sebenarnya. Ujian sesungguhnya harus dihadapi Everton adalah melawan klub-klub macam Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester City.

Moyes mungkin telah mengubah wajah Everton yang tak juga pulih dari kelas modioker sejak meninggalkan era kejayaan di era 1980-an. Namun, tak satupun trofi mampir ke Goodison Park. Begitu pula ketika era berganti, mulai dari Ronald Koeman, Roberto Martinez, dan Marcos Silva. Semuanya memiliki gaya melatih yang menjanjikan tapi tidak memuaskan fan the Toffes.

Midas Don Merseyside, begitulah fan The Toffes menyematkan julukan, pun mulai terasa. Di awal musim, Everton belum pernah kehilangan satu poin pun. Capaian ini belum pernah dialami skuad terbaik Everton dalam satu setengah abad lalu. The Toffes kokoh di belakang, atraktif di lini tengah, dan lini depannya begitu buas. Tak ayal, Dominic Calvert-Lewin yang tampil menjadi bintang, dipanggil Gareth Southgate untuk membela Tim Tiga Singa.

Figur sentral yang patut dipuji jelas James Rodriguez. Pemain asal Kolombia ini dibuang Real Madrid dan tak dipermanenkan Bayern Muenchen. Dengan modal level bermain di klub elite Eropa, banyak yang melihat karir Rodriguez sudah habis. Memilih Everton tentu menjadi simbol bahwa kemampuannya di level kompetitif sudah hilang. Ini yang sempat dicemaskan fan The Toffes. Bahasa sederhanya, tinggal"sisaan doang".

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Derby Merseyside: Bisa Patahkan Rekor Buruk Everton, Don Carlo?Sudah satu dekade Everton belum pernah menang saat menjamu Liverpool dalam Derby Merseyside. Kini, bisakah Carlo Ancelotti memutus rekor buruk The Toffees itu? everton Liverpool EPL
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Pujian Carlo Ancelotti Jelang Inter vs MilanInter Milan akan menghadapi AC Milan dalam lanjutan Liga Italia, Sabtu (17/10/2020) malam WIB di San Siro.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Derby Merseyside: Mampukah Liverpool Taklukan Dominasi Everton pada Laga Pekan IniThe Reds harus melawati ujian berat dalam menghadapi tim satu kota yaitu Everton.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Klopp Anggap Everton Jadi Penantang Gelar di Bawah Ancelotti |Republika OnlineEverton akan menjamu Liverpool pada derbi Merseyside di Goodison Park, Sabtu (17/10).
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Derby Merseyside: Bisa Patahkan Rekor Buruk Everton, Don Carlo?Sudah satu dekade Everton belum pernah menang saat menjamu Liverpool dalam Derby Merseyside. Kini, bisakah Carlo Ancelotti memutus rekor buruk The Toffees itu? everton Liverpool EPL
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Dinasti Politik Banyak Terjadi pada Era Kepemimpinan Jokowi | Republika OnlinePraktik dinasti marak terjadi setelah adanya putusan MK Nomor 33/PUU-XIII/2015. Dinasti politi zaman jokowi tpi yg mempratekan sby Sudah jelas di depan mata Khusus kabupaten Klaten beda lagi, praktis selama 20an tahun hanya dipimpin oleh 2keluarga saja..
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »