dan 20 orang masih hilang . Tragedi ini selain disebabkan oleh faktor alam, juga dipengaruhi oleh kelalaian dalam mitigasi dan pemetaan bencana.
Ia menyatakan kekecewaannya karena banjir bandang lahar dingin ini terjadi dua kali dalam waktu berdekatan, dengan penyebab yang sama yaitu jembatan dengan tiang yang menyempit di badan sungai. Kejadian yang sama terjadi pada 5 April lalu, juga menerjang pemukiman warga. Meskipun peta sudah dirilis, Ade Edward menyayangkan tidak adanya tindakan konkret untuk membersihkan material vulkanik di sungai-sungai yang berhulu di Marapi. Hal ini menyebabkan penyumbatan dan meluapnya air saat hujan lebat, sehingga memicu banjir lahar dingin.
Ade Edward menawarkan bantuan dari Patahan Sumatra Institute untuk melakukan pemetaan dengan citra satelit jika pihak berwenang tidak mampu melakukannya. "Kalau pemegang otoritas tidak bisa melakukannya, kami punya sumber daya yang bisa melakukan analisis. Tapi jangan sampai begitu, karena pemegang otoritas punya wewenang," ujarnya, Jumat .
Namun, diakui Gubernur, mitigasi jangka panjang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sementara curah hujan tinggi yang terjadi mengakibatkan banjir lahar dingin meluas dan memberikan dampak di luar pemetaan potensi banjir lahar dingin yang telah dilakukan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »