REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tempat Pembuangan Akhir milik Kabupaten Bekasi, Burangkeng, sudah melebihi kapasitas sejak lima tahun yang lalu. Hal itu berpotensi menimbulkan tumpukan sampah di sungai-sungai di Kabupaten Bekasi.
"Karena overload masyarakat jadi buang sampah sembarangan, termasuk di sungai. Apalagi, tadi ada tujuh kecamatan yang sampahnya nggak masuk ke TPA Burangkeng," kata Puput. Puput mendorong agar pemerintah Kabupaten Bekasi segera mengadopsi sistem pengolahan sampah berteknologi canggih. Ia menyebutkan, teknologi tersebut sudah digunakan oleh beberapa negara di dunia, termasuk Jepang.
Akan tetapi, ia menyatakan, pengolahan sampah dengan sistem tersebut membutuhkan biaya besar. Ia memperkirakan, penerapan sistem pengolahan sampah itu membutuhkan dana sekitar dua triliun rupiah."Pemkab Bekasi bisa kerja sama atau berkonsultasi dengan Kementerian PUPR terkait penyediaannya," ucap dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »