REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joker memang bukanlah film badut yang dapat membuat penonton tertawa. Sebaliknya, film arahan sutradara Todd Phillips ini malah punya potensi untuk memengaruhi kondisi psikologis penonton, baik remaja maupun dewasa.
Bagaimana pandangan psikiater terhadap apa yang dirasakan Gary setelah menonton Joker? Menurut psikiater, tak perlu khawatir berlebihan terhadap dampak menonton Joker. Tenang saja, tak semudah itu orang untuk menjadi seperti sosok yang diperankan Joaquin Phoenix dengan ciamik itu. Menurutnya, masyarakat ada baiknya juga untuk membahas secara positif film Joker atau film lain yang serupa bersama dengan ahli. Dia mengatakan, hal itu agar penonton mendapatkan pencerahan psikologis dari diskusi yang dilakukan.
Dia mengungkapkan, setiap manusia menjalani pembelajaran sosial. Mereka mempelajari suatu hal berdasarkan pengamatan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »