BLORA, KOMPAS.TV - Tujuh ekor sapi milik warga Desa Jepangrejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sembuh dari penyakit mulut dan kuku atau PMK. Ketujuh sapi ini sebelumnya terinfeksi penyakit mulut dan kuku hingga tidak bisa berdiri dan membuat nafsu makannya hilang. Bahkan, satu hewan ternaknya sempat mati karena terjangkit penyakit mulut dan kuku.
Pemilik sapi, Lilik Yuliantono mengaku, sempat panik terhadap kondisi ketujuh sapinya tersebut. Ia lalu memberikan minuman dari ramuan tradisional dari daun binahong, mengkudu, yodium, jahe dan kunyit yang direbus menjadi satu. Ramuan tersebut lalu dicampur dengan vitamin dan diminumkan dalam kondisi hangat. Lilik mengaku, setelah rutin diobati setiap hari, kini ketujuh sapinya kembali sehat dan sudah bisa berdiri kembali.
"Tujuh sapi kena semua, sempat enggak berdiri dan sempat juga kebingungan harus bagaimana. Karena PMK sendiri kan enggak ada obatnya, dan coba ramuan-ramuan tradisional, saya racik sendiri," jelas Lilik. Saat ini sejumlah upaya dilakukan untuk menekan jumlah penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak terus dilakukan oleh pemerintah, seperti pengadaan vaksin dan segera mendistriusikannya ke peternak.
Mampir
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Pemerintah Memobilisasi Sapi dan Impor Daging Sapi Bebas PMKMobilisasi sapi-sapi sehat dilakukan dari daerah-daerah non-wabah PMK (penyakit mulut dan kuku). Di sisi lain, pemerintah juga mempercepat impor daging sapi beku tanpa tulang dari Brasil guna memenuhi kebutuhan. Ekonomi AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »