Ketidakpastian global yang masih kuat dan posisi nilai tukar Rupiah yang masih dalam tekanan disebut Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk lebih berhati-hati sebelum memangkas suku bunga acuan.
Hosianna memandang instrumen Bank Indonesia dalam menjaga stabilisasi nilai tukar sudah cukup banyak, mulai dari kebijakan suku, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia hingga instrumen lindung nilai Domestic Non Deliverable Forward dan Cadangan Devisa. Sementara Treasury and Global Market Head Sales Bank Mega, Donny Lukito menyebutkan pasar keuangan RI masih memiliki daya tarik dibanding peers di tengah ketidakpastian saat ini. Selain kebijakan suku bunga, BI juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan makroprudensial yang mampu mendorong aliran dana asing ke RI mulai dari SRBI hingga kebijakan Devisa Hasil Ekspor .
Namun demikian, di tengah gelontoran kebijakan dan stimulus BI ke pasar posisi nilai tukar Rupiah masih tertekan di atas Rp16.000 per Dolar AS yang lebih disebabkan oleh sentimen eksternal terkait penguatan Dolar Indeks. Seperti apa dampak sentimen eksternal terhadap daya Tarik pasar keuangan RI dan nilai tukar Rupiah? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Treasury and Global Market Head Sales
Nilai Tukar The Fed Pasar Keuangan Investor
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »