Liputan6.com, Jakarta - Situasi pandemi yang melanda Tanah Air, berimbas pada turunnya pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen, yang turut mempengaruhi proyeksi target bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.
Abadi mengungkapkan bahwa Presiden sudah menyetujui hal ini, baik dalam rapat paripurna maupun ratas lainnya yang membahas hal ini, namun realisasinya terbentur pada anggaran yang ada di APBN. 2 dari 2 halamanTak Mustahil TercapaiSelain itu, Abadi menyebutkan pemanfaatan dan pengembangan energi baseload, seperti sember energi panas bumi milik Indonesia yang cukup besar mencapai 23 GW, dengan proven resource sekitar 89 GW.
Sehingga, sambung Abadi, capaian target 23 persen tidak mustahil tercapai. Namun juga dengan penyesuaian target energi primer yang bukan lagi 400 MTOE, melainkan pada kirsaran 300 MTOE atau 280 MTOE, sehingga pebangkitnaya juga akan mengalami oengurangan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »