oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute dengan menanyakan ke-610 orang dari 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara di berbagai sektor, termasuk akademisi, bisnis, pemerintah, media, mahasiswa dan organisasi internasional. Ini adalah tahun kedua ISEAS melakukan survei.
Kurang dari seperempat responden berpendapat, kebijakan dan undang-undang iklim negara mereka sejalan dengan tujuan membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celcius sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris, sementara hanya 31,8 % setuju bahwa ASEAN efektif sebagai organisasi regional dalam mengatasi perubahan iklim.
Dia menambahkan. “Responden survei juga percaya bahwa kebijakan perubahan iklim yang lebih baik dan lebih inovatif dapat menghasilkan daya saing ekonomi yang lebih tinggi. Ini akan diterjemahkan menjadi dukungan kuat bagi pemerintah dan perusahaan swasta yang mengejar inisiatif perubahan iklim di kawasan ini”.
Menurut survei, mereka yang berasal dari Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, dan Vietnam merasa bahwa prioritas utama pemerintah adalah mendorong bisnis untuk mengadopsi praktik hijau.Responden yang berbasis di Singapura berpendapat bahwa prioritas utama pemerintah seharusnya adalah mengalokasikan lebih banyak dukungan keuangan publik untuk solusi rendah karbon serta mendorong bisnis untuk mengadopsi praktik hijau.
Penelitian menunjukkan ada manfaat untuk kekhawatiran seperti itu, dengan kota-kota di kawasan itu termasuk yang paling rentan di dunia dan proyeksi bahwa peristiwa banjir sekali dalam 100 tahun dapat terjadi setiap tahun pada tahun 2100.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kaum muda merasa 'sangat cemas' dengan perubahan iklim, menurut survei terbaru - BBC News IndonesiaDalam suatu survei di Indonesia, hanya 23% yang yakin manusia sepenuhnya bertanggung jawab atas perubahan iklim. Sisanya percaya bencana alam akibat 'hukuman dari Tuhan' (44%), 'peringatan Tuhan' (24%), dan penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia (21%). istana harus d isi orang muda. kolot2 kakek nenek mnding udah lah istirahat aja prbanyak ibdah. biar anak muda yg maju. birahi kkuasaannya d kendorin sikit kek. Ulah manusia sepenuhnya, dan alasan hukuman atau peringatan dari Tuhan itu juga kembali lagi ke ulah manusianya sendiri. Gak mungkin menghukum tanpa sebab kan. Perubahan iklim akibat ulah manusia, bukan hukuman dari Tuhan ( Tuhan itu tidak jahat )perlu kita ketahui ,bumi ini hancur karena ulah manusia sendiri.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Survei Lokasi Pembangunan Masjidnya, Ivan Gunawan Pertimbangkan 5 Hal IniSaat mengunjungi lokasi pembangunan masjid, Ivan Gunawan mengajak desainer interior kepercayaannya, Susan dan Emir. Cucok laah
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Survei Bike2Work: Anak Muda Mulai Lirik Aktivitas GowesGowes dan penggunaan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari mulai mendapatkan perhatian masyarakat.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Survei : Antusiasme Warga untuk Ikut Program Vaksinasi Covid-19 Tinggi77,9% dari 8.299 responden mengaku sudah divaksin dan sebagian besar menyebutkan bahwa vaksinasi adalah tanggung jawab mereka sebagai warga negara agar dapat membasmi Covid-19
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Kaum muda merasa 'sangat cemas' dengan perubahan iklim, menurut survei terbaru - BBC News IndonesiaDalam suatu survei di Indonesia, hanya 23% yang yakin manusia sepenuhnya bertanggung jawab atas perubahan iklim. Sisanya percaya bencana alam akibat 'hukuman dari Tuhan' (44%), 'peringatan Tuhan' (24%), dan penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia (21%). istana harus d isi orang muda. kolot2 kakek nenek mnding udah lah istirahat aja prbanyak ibdah. biar anak muda yg maju. birahi kkuasaannya d kendorin sikit kek. Ulah manusia sepenuhnya, dan alasan hukuman atau peringatan dari Tuhan itu juga kembali lagi ke ulah manusianya sendiri. Gak mungkin menghukum tanpa sebab kan. Perubahan iklim akibat ulah manusia, bukan hukuman dari Tuhan ( Tuhan itu tidak jahat )perlu kita ketahui ,bumi ini hancur karena ulah manusia sendiri.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »