Survei: Mayoritas Masyarakat Dunia Nilai Kapitalisme Merusak

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 31 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 16%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Kesenjangan pendapatan menumbuhkan ketidakpercayaan pada kapitalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Jajak pendapat yang dilakukan perusahaan hubungan masyarakat Edelman menunjukkan meningkatnya ketimpangan pendapatan menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap kapitalisme di seluruh dunia. Survei tersebut menunjukkan sebanyak 56 persen responden berpikir kapitalisme lebih banyak merusak dibandingkan bermanfaat. Baca Juga Padahal pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan naik di banyak negara.

Tapi jajak pendapat yang dilakukan Edelman menunjukan meningkatnya ketimpangan ekonomi di negara-negara maju telah berkontribusi dalam melemahnya kepercayaan pada sistem kapitalisme. Jajak pendapat Edelman menunjukkan sebanyak 83 persen pegawai di seluruh dunia khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Jajak pendapat itu juga memperlihatkan orang-orang diseluruh dunia lebih percaya pada institusi bisnis dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mengatasi isu-isu global.

"Resiko merek tertelan semakin besar dan CEO-CEO mendapat mandat dari konsumen dan karyawan untuk bertindak," kata Edelman.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Survei: Dunia Jenuh Kapitalisme yang Hanya Datangkan PetakaSurvei menyatakan warga dunia apatis dengan kapitalisme yang hanya picu petaka. Sejak lahir didesain untuk memancing di air keruh, jadi selalu menciptakan kekeruhan membuat petaka
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Survei Wahid Institute: Intoleransi-Radikalisme Cenderung NaikMenurut Yenny, dari hasil kajian yang dilakukan Wahid Institute ada sekitar 0,4% atau sekitar 600.000 jiwa warga negara Indonesia (WNI) yang pernah melakukan tindakan radikal. 50tahunMediaIndonesia Jualannya beginian mulu. Harga cabai dan bawang juga naik tuh. Korupsi sama harga2 yang pasti juga naik. SELAMAT MENIKMATI
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Survei: Warga Inggris Makin Tidak Percaya Media MassaKetakpercayaan rakyat Inggris terhadap pemerintah, bisnis, media dan lembaga derma mencapai tingkat tertinggi dalam sedikitnya 20 tahun terakhir. KepercayaanPublik
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Survei: Dunia Jenuh Kapitalisme yang Hanya Datangkan PetakaSurvei menyatakan warga dunia apatis dengan kapitalisme yang hanya picu petaka. Sejak lahir didesain untuk memancing di air keruh, jadi selalu menciptakan kekeruhan membuat petaka
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Oxfam Sebut 2 Ribu Orang Terkaya Setara 4.6 Miliar Orang MiskinOxfam International merilis survei berjudul Time to Care soal kondisi orang miskin jelang digelarnya pertemuan ekonomi dunia di Davos, Swiss.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Bansos Rp 4,7 T Mulai Disalurkan ke 2,6 Juta KPM di JabarPemerintah pusat menambah nilai bansos pangan dari Rp 110 ribu jadi Rp 150 ribu.i
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »