REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Memuliakan tamu termasuk kesempurnaan dari iman seorang muslim sebagaimana Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari Muslim."Siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya." Baca Juga Mengutip buku Kumpulan Tulisan M Ali Hasan, salah satu cara untuk menilai mutu iman seseorang adalah bagaimana cara dia memuliakan tamunya. Orang yang acuh tak acuh terhadap tamunya, berarti imannya kurang sempurna.
Sebab, agama Islam melarang berteman dengan orang yang fasik dan zalim sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Hibban."Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan jangan memakan makanan kamu, kecuali orang yang bertakwa." Mengundang orang atau tamu yang diperkirakan dapat menghadirinya jangan sampai memberatkan orang yang diundang seperti tinggalnya jauh, sukar ditempuh karena masalah transportasi dan sebagainya.
Kecuali Kaum KADRUN
Sungguh dalil yg pas u/ ayah nardi 😁👍
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »