REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketika wabah COVID-19 memasuki Kota Pekanbaru, Riau, warga harus menyesuaikan aktivitas untuk menghindari risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh virus coronatipe baru. Tidak seperti warga pada umumnya, orang-orang yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan penggali kubur harus mengerahkan upaya ekstra untuk menghindarkan diri dari risiko tertular virus sekaligus menanggulangi wabah dan dampaknya.
Sejak awal bulan April 2020, pemerintah kota menyiapkan area seluas dua hektare di bagian ujung TPU Tengku Mahmud Palas untuk memakamkan pasien yang terinfeksi atau diduga terinfeksi virus corona. Ia mengatakan, para penggali kubur tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan lahan permakaman tersebut. Bekas tanaman singkong masih berserakan di sana sampai sekarang.
Subhan pernah terpaksa terjaga selama dua hari karena ada jenazah harus dimakamkan pada dini hari."Saya menggali sendirian karena kawan-kawan lainnya saya telepon enggak ada yang bangun. Pakai pacul dan lampu motor untuk penerangan, saya gali lubang kuburan jam 03.00 WIB," katanya. Sejak 9 April hingga 28 April sudah ada 44 makam baru di sana, yang artinya dalam sehari Subhan dan kawan-kawannya rata-rata harus menggali dua sampai tiga liang lahat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Bocah 9 Tahun di Muratara Positif Corona, Diketahui Suka Mandi di Rumah Tetangga yang Berstatus OTGSeorang bocah berusia 9 tahun di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Secara Umum Kwalitas Kepemimpinan Pusat dibawah Standard Pemerintah Daerah terutama Kepedulian terhadap keselamatan nyawa Rakyatnya.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »