Studi Sosial Covid-19: Masyarakat Setuju Karantina Wilayah

  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 46 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Studi Sosial Covid-19 kolaborasi sembilan lembaga dan universitas mengungkapkan, 97,8% responden setuju diberlakukannya...

Ruas Jalan Gunung Sahari Jakarta tampak masih padat oleh kendaraan roda dua maupun empat, Rabu . Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan PSBB mulai Jumat 10 April 2020. Foto/SINDO/Sutikno- Studi Sosial Covid-19 kolaborasi sembilan lembaga dan universitas mengungkapkan, 97,8% responden setuju diberlakukannya karantina wilayah untuk menekan penyebaran Coronavirus Disease .

Survei yang dilakukan Studi Sosial Covid-19 meliputi tiga aspek yakni keterbukaan informasi pasien positif Covid-19, mobilitas dan transportasi, serta perspektif masyarakat terhadap karantina wilayah.Menanggapi pertanyaan seputar efektivitas anjuran pemerintah, sebanyak 47% responden menyatakan diam di rumah paling efektif dibandingkan jaga jarak dan perlindungan diri.

Meskipun anjuran untuk diam di rumah dianggap paling efektif, desakan ekonomi yang tinggi menurut Dicky akan mendorong masyarakat untuk keluar rumah. "Skenario PSBB ini pun masih nomatif karena tidak ada petunjuk pelaksanaan teknis," kata Ichsan.Dalam situasi saat ini, Ichsan pun menyatakan setidaknya ada tiga posisi masyarakat, yakni sebagai korban, penyintas , atau pemimpin ."Masyarakat akan banyak menjadi korban akibat kebijakan dan keterlambatan, meskipun ada juga yang akan jadi penyintas.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Studi Vietnam: Transisi Desa ke Kota Jelaskan Wabah Covid-19Vietnam mungkin punya pengalaman bagaimana mengatasi keadaan darurat COVID-19 dengan memantau tempat-tempat berpotensi paling tinggi merebaknya wabah.\r\n Penelitian menunjukkan tempat itu bukan daerah
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »

Studi terbaru ungkap anak-anak tak alami kasus COVID-19 parahAnak-anak cenderung tidak mengalami sakit parah saat terkena COVID19 jika dibandingkan orang dewasa. Anak-anak tidak mengalami demam, batuk atau bahkan sesak napas.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Studi: Eksploitasi Alam oleh Manusia Sebabkan Penyakit Zoonosis Seperti Covid-19Aktivitas manusia seperti perburuan ilegal satwa liar, deforestasi dan konsumsi satwa liar berpotensi meningkatkan risiko penularan penyakit zoonosis.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Redam Dampak Sosial Covid-19, Pelaku Usaha Beri Pekerja Lepas SembakoBang Aji Arabian Kebab membagikan sembako kepada kalangan pekerja harian.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

7 Jurus Sakti Pemerintah untuk Jaring Pengaman Sosial Atasi Dampak Covid-19Tak kurang dari Rp 110 triliun dialokasikan pemerintah dari belanja APBN 2020 untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

​​​​​​​Penyaluran Bantuan Sosial Dampak Covid-19 Jangan BerbelitPresiden Joko Widodo meminta proses penyaluran harus melibatkan para pemimpin daerah hingga level terbawah seperti ketua RT/RW di wilayah masing-masing. INGA... INGA... Oentoek (... Slalu en Slalu ) Di INGAT !!!! KORUPSI Saat NEGARA Mengalami BENCANA NASIONAL... adalah HUKUMAN MATI !!!!. AwasGODAKKN TradisiPresidenApik
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »