Studi Sebut Tidak Ada Diskriminasi Kampus AS terhadap Mahasiswa Keturunan Asia

  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 53 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Sebuah studi baru menyimpulkan bahwa mahasiswa Amerika keturunan Asia tidak menghadapi konsekuensi negatif di sebuah universitas jika ditolak masuk dari universitas pilihan pertama mereka. Studi ini yang diterbitkan di dalam Educational Researcher, sebuah jurnal dari American Educational...

Sebuah studi baru menyimpulkan bahwa mahasiswa Amerika keturunan Asia tidak menghadapi konsekuensi negatif di sebuah universitas jika ditolak masuk dari universitas pilihan pertama mereka.American Educational Research Association

, dilakukan sebagai tanggapan terhadap pendapat bahwa penolakan pendaftaran menyebabkan beberapa mahasiswa Asia tidak berminat untuk sekolah lagi. “Hal ini lebih terkait dengan aktivitas mahasiswa di universitas, ketimbang tingkat gengsi kelembagaan semata yang menentukan hasil pendidikan,” demikian kata penulis studi ini Mike Hoa Nguyen, seorang profesor pendidikan tinggi di University of Denver.Ada dua organisasi,, yang mengatakan, universitas-universitas di AS, khususnya universitas bergengsi seperti Harvard dan Yale, melakukan diskriminasi terhadap pendaftar keturunan Asia.

CAAA dan AACE menegaskan, para mahasiswa itu mengurangi waktu untuk peran kepemimpinan, layanan publik, dan kegiatan ekstra kurikuler. Mereka juga tidak puas dengan lembaga akademis, memiliki sikap negatif terhadap pengajar, pencapaian akademisnya lebih rendah, kurang percaya diri, dan memiliki interaksi rasial yang negatif.

Pada 2018, keluhan ini menjadi bagian dari penyelidikan Kejaksaan Federal AS seputar proses penerimaan mahasiswa terkait

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Studi Ini Paparkan Risiko Dine In di Restoran Saat Pandemi COVID-19Makan di restoran ternyata menjadi salah satu aktivitas yang dikaitkan dengan penyebaran COVID-19. Walau orang-orang sudah mematuhi protokol, tapi kan nggak mungkin pakai masker saat makan. via detikHealth detikHealth Halaahhh..isu dongok detikHealth yaa kalii makan pake masker.. haha detikHealth Cocotan pokoke
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Studi Ungkap Lingkungan Tentukan Ukuran Mata KatakPeneliti menemukan, bahwa habitat katak ternyata memengaruhi ukuran mata katak.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Studi: Perempuan Cerewet Cenderung Lebih Sehat Fisik dan MentalDalam sebuah penelitian, perempuan bersifat tertutup lebih tinggi berisiko terserang iritasi usus besar dan depresi ketimbang mereka yang cerewet. Katakanlah fisik dan mental ok,tapi kalau ajal datang? *ISTERI CEREWET CARA MUDAH DICERAI MELULU NAMANYA HAHAHA! CEWEK ITU BERNILAI KEANGGUNAN NYA! WAH KEHIDUPAN RUSAK NIH JIKA CEWWK CEREWET DINAIKKAN NILAINYA!
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Studi: |em|Herd Immunity|/em| tak Praktis untuk Tangani Covid-19 |Republika OnlineStrategi herd immunity untuk penanganan pandemi Covid-19 punya banyak risiko.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Lockdown Membuat Kicauan Burung Lebih Merdu, Studi Ini JelaskanIlmuwan mengungkapkan kicauan burung pipit mahkota putih lebih merdu saat lockdown. Studi ungkap polusi suara memengaruhi perilaku satwa liar.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Covid-19 Mematikan Beberapa Orang, Studi Ungkap Sistem Kekebalan bisa Melawan BalikSistem kekebalan dapat melawan balik karena protein IFN yang berfungsi melawan infeksi terganggu. Ini penyebab Covid-19 dapat sangat mematikan.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »