Peneliti lain dari studi tersebut mengatakan bahwa ukuran jarum vaksin juga penting bagi orang gemuk karena jarum satu inci standar terbukti kurang efektif untuk mereka."Dokter harus sangat memperhatikan panjang jarum yang harus digunakan sehingga, jika Anda memberikan suntikan intramuskular, itu benar-benar dapat mencapai otot," jelas Dr Schaffner, seorang profesor di Vanderbilt University Medical Center di Nashville.
Pada 1985, para ilmuwan menemukan bahwa obesitas dapat melemahkan kemanjuran vaksin. Para peneliti telah menemukan bahwa kekebalan dari hepatitis B berkurang dengan cepat di antara petugas layanan kesehatan yang mengalami obesitas, hanya dalam 11 bulan setelah mengambil vaksinasi. Pengamatan serupa dilakukan pada orang gemuk yang pernah mendapat vaksin hepatitis A, influenza, rabies, dan tetanus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah memperingatkan orang-orang yang termasuk dalam kategori BMI obesitas yakni 40 atau lebih, bahwa mereka berisiko sakit parah karena COVID-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »