Stres Tidak Selalu Timbulkan Masalah, Kontrol Diri Jadi Kunci

  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 83 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 37%
  • Publisher: 83%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Tidak semua keadaan stres menyebabkan masalah. Menurut dr. Andri, Sp.KJ, FAPM sebenarnya tubuh dapat mengobati stres. Kuncinya adalah mengontrol diri sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Seringkali stres dianggap sebagai awal dari gangguan jiwa, tetapi tidak semua keadaan stres menyebabkan masalah. Bahkan stres juga bisa membantu pikiran lebih fokus.

“Kalau stres bisa membantu diri lebih fokus, enggak masalah,” kata psikiater Omni Hospital Alam Sutera dr. Andri, Sp.KJ, FAPM dalam sebuah webinar pada Sabtu .Kondisi ini disebut dengan optimum stress. Menurut Andri, batas optimum stress ketika sudah mencapai titik lelah, cukup dengan beristirahat kemudian pikiran bisa kembali fokus. Di satu sisi, ketika seseorang tidak mengalami stres justru cenderung membuatnya menjadi lebih malas.

Namun, ketika stres dibarengi dengan keluhan-keluhan fisik seperti jantung yang berdebar kencang, otot terasa lebih intens, atau gangguan lambung, ini disebut dengan gejala psikosomatik. Andri menyebut dalam kondisi ini, penderitanya perlu memeriksakan diri ke dokter jiwa bukan ke psikolog. Stres juga kerap dikaitkan dengan penyakit jantung. Ketika seseorang memiliki keluhan pada jantung kemudian melakukan pemeriksaan EKG dan ternyata hasilnya baik-baik saja, tandanya ia mengalami psikosomatik dan perlu diperiksa oleh dokter kejiwaan.2 dari 4 halamanPenanganan PsikosomatikAndri mengatakan bahwa dalam pengobatan pasien psikosomatik, secara umum dokter akan memberikan obat-obat antidepresan atau anticemas. Selain itu, bisa juga diiringi dengan terapi sesuai kebutuhan.

Namun, menurut Andri sebenarnya tubuh dapat mengobati stres. Kuncinya adalah mengontrol diri sendiri.Salah satu kendali terhadap diri sendiri adalah dengan memberi waktu tenang untuk menghindari distraksi untuk otak, seperti menarik diri dari media sosial. Andri juga mencontohkan praktik relaksasi dengan duduk tenang sambil menghitung atau mengucapkan kata-kata tertentu agar pikiran tidak melayang dan lebih fokus.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

7 Penyebab Badan Selalu Terasa Gerah meski Cuaca Tidak PanasSaat menopause, perempuan sering kali merasa gerah. Ada enam penyebab lain yang bikin rasa gerah muncul terus-terusan meski cuaca tak panas.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Cerita Sri Mulyani soal Upah hingga Stres Perempuan di Tengah Covid-19Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali bercerita soal perempuan yang menanggung beban lebih berat ketimbang laki-laki di masa pandemi Covid-19. TempoBisnis Tapi ada satu perempuan yg bikin beban negara tambah siapakah dia Klo yg ini menambah berat beban negara
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Rencana Finansial Gagal, Dion Wiyoko Sempat Stres pada Awal PandemiDion Wiyoko mengaku stres saat 6 bulan terakhir pandemi. Apa yang dilakukannya agar bangkit?
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Tasya Kamila Stres Suami Divonis Kanker Stadium 2, Rambut Sampai RontokTasya Kamila mengaku stres saat mengetahui sang suami, Randi Bachtiar divonis penyakit kanker limfoma hodgkin stadium 2. Rambut ibu satu anak itu juga rontok. Tasya...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

4 Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari, Menurunkan Berat Badan hingga Mengurangi StresJalan kaki bisa dikatakan olahraga paling mudah yang bisa dilakukan siapa saja. Tapi banyak manfaatnya, termasuk membantu menurunkan berat badan.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »