REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BARAT -- Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Irjen Agung Makbul berharap, media massa arus utama harus mampu mengambil peran dalam mengatasi penyebaran hoaks yang marak di media sosial . Menurut dia, propaganda melalui medsos kini menjadi ancaman baru di Indonesia, termasuk penyebaran hoaks
Dia mengatakan, berbagai cara untuk melakukan propaganda, antara lain melakukan provokasi masyarakat untuk membenci pemerintahan yang sah. Selain itu, kata Agung, cara lain adalah melalui agitasi atau melakukan propaganda untuk menciptakan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Dia menyebutkan, upaya propaganda yang selama ini ditemukan pemerintah biasanya dilakukan melalui medsos dan diduga merupakan upaya kesengajaan. Propaganda itu bertujuan membentuk persepsi, memberi informasi, dan mengondisikanagar masyarakat terpengaruh. Sehingga hal itu menyebabkan kekisruhan di kalangan masyarakat.
Klo pemerintahnya benar rakyat pasti memujinya,hukum berlaku adil,ini urus minyak goreng aja ga becus,sampe sekarang masih mahal,mau diamin aja gitu maksud lu,lu enak jadi irjen kejaksaan,tunjangan lo gede.coba lu lihat tukang gorengan tu.
Buzzer laknat nya kmana , udah menyerah atau udah habis duit buat bayar 😂
Klo kerjanya bener ga bakal ada pembenci
Dimana pun kalo negara demokrasi sudah lumrah terjadi kecuali jika negara ini kiblatnya Pyongyang atau Beijing
JokowiGagal JokowiSilahkanMundur PresidenGagalWajibDiganti PresidenTerburukSepanjangSejarah MakzulkanPresidenGagal PakdeMenclaMencle JokowiEndGame JokowiMundurRakyatSelamat
😂😂😂
Horeeee..
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »