REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keputusan pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19 diharapkan mampu menahan penurunan konsumsi masyarakat tidak semakin dalam di kuartal II 2020. Baca Juga Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat , mengatakan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2020 memang berpotensi lebih rendah dibanding pertumbuhan pada kuartal I 2020 yang sebesar 2,84 persen .
Dengan begitu, kata Sri Mulyani, penurunan laju konsumsi sulit terhindarkan sebagai dampak dari PSBB. Namun, pengeluaran beberapa sektor konsumsi masih menunjukkan tren positif di tengah pandemi virus corona baru seperti konsumsi makanan dan minuman hingga barang farmasi. Jika perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus membaik,kata Sri Mulyani, bisa dimungkinkan terjadinya pelonggaran PSBB. Jika terealisasi maka hal itu akan membantu pertumbuhan konsumsi masyarakat. Namun jika perkembangan kasus Covid-19 belum menunjukkan perbaikan, pemerintah harus tetap memperketat PSBB yang akan berdampak pada laju konsumsi masyarakat.
"Perintah Presiden agar tahapan ketiga ini untuk penyaluran bansos tunai dan bansos sembako bisa selesai sebelum Idul Fitri," kata Menteri Sosial Juliari Batubara di Kantor Presiden Jakarta, Jumat. "Kami tentunya sangat berkepentingan untuk koordinasi dengan daerah dalam rangka pendataan yang akurat sehingga pada saat penyaluran, baik bansos sembako maupun bansos tunai ini bisa berjalan dengan baik," kata Juliari.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »