ADA dugaan spora antraks nyaman tumbuh di tanah kapur seperti di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pendapat ini dikemukakan oleh pakar mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Prof Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni terkait temuan 27 orang di Kabupaten Gunungkidul positif antraks.
"Spora antraks justru dengan CaCo3 membuat hidupnya lebih panjang dan lebih bagus lagi," kata Wahyuni.Ia mengacu pada temuannya saat melakukan penelitian mengenai antraks pada awal tahun 2000. Saat itu pengambilan sampel darah hewan terjangkit antraks dilakukan dengan menempelkannya ke kapur sebagai media untuk dibawa ke laboratorium. Ketika sampel dengan kapur itu dimasukkan ke dalam tabung steril, hasilnya diketahui bahwa spora antraks itu justru hidup dan tumbuh.
Selain diperlukan penelitian lanjutan mengenai hal itu, Wahyuni juga merekomendasikan agar penanganan kasus antraks di Gunung Kidul sebagai daerah endemis dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Tanpa penanganan menyeluruh, menurut dia tak menutup kemungkinan kasus antraks muncul kembali. Apalagi, spora dari bakteri Bacillus anthracis itu bisa tumbuh pada suhu 12 hingga 44 derajat Celcius dan bertahan di tanah hingga puluhan tahun.
"Spora di tanah dan ini bisa menyebar ke mana-mana. Kita sulit menentukan spora ada di mana," tambahnya. Pasalnya, jika disembelih dan darahnya keluar lalu bakterinya berhubungan dengan udara maka akan membentuk spora. Penanganan bangkai hewan yang terpapar antraks, tambah dia sebaiknya dilakukan dengan memasukkan ke dalam tanah pada kedalaman dua meter, disiram dengan minyak tanah atau bensin, kemudian dibakar. Setelah itu, ditutup dan diberi disinfektan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »