mengungkapkan, dirinya memang mendapatkan lebih banyak sorotan dan tekanan setelah memenangi Sepatu Emas. Namun demikian, Son tak mau mencari-cari alasan atas penampilan buruknya. Pesepakbola berusia 30 tahun ini juga siap tampil habis-habisan di delapan laga sisa demi mengembalikan kepercayaan dirinya dan membawa Spurs finis sebaik mungkin.
"Dengar, jika aku ingin membuat alasan atas cara mainku, aku bisa mencari banyak alasannya tapi aku bukan orang yang suka membuat alasan dan bilang, 'Itu bukan aku yang sebenarnya," ungkap Son dikutip"Itu sudah terjadi, anda meneruskan hidup, dan aku menerima bahwa aku memang tidak dalam level terbaik," lanjut dia."Musim lalu memang fantastis, dan bisa memenangi Sepatu Emas itu adalah sebuah momen magis yang memberiku kepercayaan diri yang menakjubkan.
"Jelang musim baru, semua orang bilang, 'Sonny kamu sudah memenangi Sepatu Emas', dan berekspektasi aku akan menjalani periode yang menakjubkan lagi tapi kadang-kadang tidak sesederhanya itu karena anda mendapatkan sorotan dan tekanan yang lebih besar, sesuatu yang kusukai." "Ini adalah alasan kami bermain karena aku menyukai tekanan ini dan itu berarti aku bukan seorang pemain yang sempurna. Aku masih bisa meningkat di usiaku, dan dalam delapan pertandingan terakhir akan menjadi sangat penting bagiku dan tim," imbuh
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Son Heung-min, Pemain Korea Selatan Pertama Tembus 100 Gol di Liga InggrisPemain asal Korea Selatan, Son Heung-min, menorehkan sejarah dengan menembus 100 gol di Liga Inggris.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »