REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menilai protes anti-Glazer yang membuat pertandingan timnya melawan Liverpool terpaksa ditunda terlalu berlebihan. Meski demikian, suara fan tersebut tetap harus didengarkan.
Bahkan sekitar 200 pendemo masuk ke dalam stadion dan menyerbu lapangan, sementara kelompok demonstran lainnya menyuarakan rasa frustrasi mereka di hotel tim di Manchester. Solskjaer yang berbicara untuk pertama kalinya sejak kekacauan itu mengatakan, itu adalah hari yang sulit bagi United yang ingin mengalahkan Liverpool untuk para penggemar.
"Kami harus mendengar suara fan. Itu hak setiap orang untuk memprotes dan harus dengan cara yang beradab, harus dengan cara yang damai. Sayangnya ketika Anda masuk ke lapangan di stadion dan ada petugas polisi yang terluka, semua itu sudah terlalu jauh."