Soal PDP Corona Meninggal di Kota Mojokerto, Ini Klarifikasi Keluarga

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 31 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 16%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Keluarga PDP yang meninggal di Kota Mojokerto membantah tudingan yang dilayangkan Jubir Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Ini klarifikasinya.

Keluarga Pasien Dalam Pengawasan corona asal Jakarta yang meninggal di Kota Mojokerto membantah tudingan tidak kooperatif yang dilayangkan Jubir Satuan Gugus Tugas Percepatan PenangananChristiana Indah Wahyu. Kelurga pasien juga menampik jika disebut tidak jujur terkait riwayat perjalanan dari Jakarta.

"Pertama, bagaimana mungkin papi kami bisa melawan untuk dilakukan swab, papi kami itu belum diswab. Memang papi kami tidak kooperatif pada saat dipasang masker oksigen oleh perawat rumah sakit saat papi kami baru dirawat. Belum pernah diswab. Kami tidak melawan. Bagaimana kami bisa melawan? Kami sendiri ketakutan, kami ingin papi kami segera sembuh," kata Gunawan melalui video yang dikirim kerabatnya ke detikcom, Kamis .

Oleh sebab itu, Gunawan berharap media maupun Pemkot Mojokerto memulihkan nama baik keluarganya. Pasalnya, pernyataan Indah membuat keluarganya dikucilkan masyarakat.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

PDP Corona Tak Bisa Tes Swab Gegara VTM Habis, Ini Upaya Dinkes MojokertoHabisnya VTM di rumah sakit rujukan corona di Kabupaten Mojokerto membuat PDP corona tak bisa tes swab. Dinkes setempat sedang berupaya untuk mengatasinya.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

PDP Corona Asal Jakarta Meninggal di MojokertoSeorang pasien dalam pengawasan (PDP) dari Jakarta menolak melakukan tes swab hingga akhirnya meninggal dunia di Mojokerto. terbang apa gimana Terima kasih kim jong Hut, Coronanya mudik woi lord luhut....liat nih...👆
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

PDP Meninggal di Mojokerto ASN Kemenag, Masuk Klaster Asrama Haji SukoliloPDP corona di Kabupaten Mojokerto yang meninggal kemarin malam ternyata ASN Kantor Kemenag Kota Mojokerto. PDP ini masuk dalam klaster Asrama Haji Sukolilo. Kemenag Mojokerto Klo PDP kenapa gak swab aja langsung, atau setelah karantina 14 hari setelah acara itu di tes swab, gini deh klo rapid tes Hasil rapid test salah kan, Innalillahi wainna ilaihi rojiun Segera ganti alat rapid test, yg alat test dari korsel lebih baik ga pak? Nanti jokowi
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Wabah Virus Corona, Pedagang Sayur dari Kota Sebelah Dilarang Masuk Daerah IniPemerintah daerah membuat aturan yang melarang pedagang sayur dari kota sebelah masuk wilayah demi cegah penyebaran virus corona. pedagangsayurkeliling
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Usir Rasa Bosan, Warga Kota Ini Ciptakan Taman Safari Boneka |Republika OnlineWarga kota Cumberland Hill meletakan berbagai boneka binatang di jendela mereka. Cuteness Aow
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

PAN usul Dana Ibu Kota Baru Direlokasi untuk Tangani Corona, Ini Kata IstanaPAN mengusulkan realokasi anggaran pembangunan ibu kota baru untuk penanganan Corona. Istana mengatakan belum ada pembahasan anggaran pembangunan ibu kota baru. Kayaknya nafsu bgt nyuruh pemerintah make dana anggaran pindah ibukota buat nanganin corona.. Ada apa si? Kan perintah udah keluarin 400an T 🙄 Sedangkan di DKI, gk ada yg ribut.. Padahal anggara Formula E juga bs buat dialihkan ke penanganan corona Baru rencana....mana ada duitnya... Kalo pake semua dana2 insentif anggota DPR aja, berani gak? Dana reses kan gak bakal kepake dong, masa diambil semua
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »