- Trading tak lepas dari risiko yang disebabkan oleh faktor ekonomi, bencana alam, dan ketidakstabilan politik. Semua itu dapat berdampak pada pasar finansial dan menyebabkan fluktuasi harga aset seperti saham, obligasi, mata uang, dan lainnya.
Kemudian risiko kredit, yaitu risiko kemungkinan peminjam gagal membayar pinjaman. Contoh yang bagus adalah krisis subprime mortgage di AS, ketika banyak peminjam gagal membayar pinjaman hipotek mereka. Ini menyebabkan kerugian di pihak pemberi pinjaman dan investor dalam sekuritas yang dijamin dengan hipotik.
Trader yang sadar risiko juga lebih konsisten. Jika salah satu investasinya ternyata mengalami penurunan, performa investasi yang lain masih bagus. Dia akan menyeimbangkan kerugian dan menjaga keuntungan konsisten secara keseluruhan. Ini membantu mengontrol risiko dan menetapkan rasio risk-reward yang dapat diketahui. Penempatan stop loss yang efektif melibatkan analisis struktur pasar seperti support dan resistance, moving average, atau level Fibonacci, bukan hanya mengatur jarak tetap untuk memasang stop loss.Order take-profit adalah limit order paling umum yang menutup trade untuk mengamankan profit. Jika Anda membeli aset, order ini dipasang di atas harga saat membeli dan jika Anda menjual, maka dipasang di bawahnya.
Manajemen Risiko Trading Forex
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »