Fitron mengatakan sidak dilakukan pada Kamis dini hari tadi. Ada sekitar 90 orang yang tinggal di gedung di Jalan Brigjen KH Sam'un itu.
"Ada bangsal isi 25 orang berjejer, nggak standar protokol dalam ruang. Nggak semua yang terpapar mengeluarkan gejala. Kalau seandainya mereka pakai APD di RS, lalu ada yang terpapar, dia nggak tahu terpapar atau tidak karena nggak ada gejala, pulang ke karantina tempat berkerumun, berbaris bangsal begitu. Kalau ketularan satu, ketularan semua," kata Fitron saat dihubungi melalui ponsel di Serang.
Ia menyampaikan fasilitas di gedung itu memang bagus. Paramedis juga nyaman dengan diberikannya makan dan vitamin yang cukup. Tapi ia menilai mereka harusnya tinggal secara terpisah. "Di karantina mereka berkerumun. Kalau satu terpapar, memang tidak menulari yang di rumah, tapi seluruh tenaga medis-paramedis kita langsung kena semua," papar anggota Komisi V DPRD Banten ini.Fitron menilai Pemprov Banten belum optimal dalam pelaksanaan melawan wabah Corona di Banten dengan anggaran ratusan miliar rupiah. Padahal paramedis dan tenaga medis sebagai garda terdepan untuk penanggulangan virus harusnya tinggal di lokasi yang lebih layak, misakan di hotel.
Makanya masalah wabah seharusnya tabggungjawabnya diambil alih negara sepenuhnya, supaya setiap daerah dapat standar penanganan yang sama.
Yaa Allah
RSUD baru dan belum siap sepertinya, kemarin ada pasien dibiarin berjam2 ga dpt makan.. sedih
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: okezonenews - 🏆 41. / 51 Baca lebih lajut »