REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong mengatakan bahwa dirinya sengaja memanggil banyak pemain muda ke dalam skuadnya. Ini agar tim Garuda tetap termotivasi tampil maksimal pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Juru taktik asal Korea Selatan itu memang memanggil mayoritas pemain berusia 22 tahun ke bawah untuk berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia pada Juni 2021 di Uni Emirat Arab. Usia pemain timnas tertua era Shin adalah Marc Klok yang berumur 28 tahun. Situasi ini sangat berbeda dengan komposisi timnas Indonesia pada masa pelatih Simon McMenemy tahun 2019 yang diperkuat beberapa pemain uzur yang kala itu berusia di atas 35 tahun. Skuad Simon saat itulah yang kalah lima kali beruntun di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Shin Tae-yong Targetkan Timnas Sapu Bersih Tiga Laga SisaShin Tae-yong ingin menunjukan bahwa kualitas sepakbola Indonesia tidak kalah dari negara-negara lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Shin Tae-yong: Gara-gara Puasa Kebugaran Timnas Kurang dari 50%Shin Tae-yong: Gara-gara Puasa Kebugaran Timnas Kurang dari 50%. Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, salah satu penyebab utama kondisi tersebut adalah para pemain tengah menjalani puasa.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
THR Timnas Indonesia Cair, Uang Saku Meningkat, Sepatu? Nanti di DubaiPSSI mengeklaim telah mencairkan THR pemain Timnas Indonesia, serta menaikkan uang saku. THRTimnas
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Personel Polisi di Bekasi Ditambah Agar Pemudik tak Jebol |Republika OnlineJumlah pemudik tak sebanding dengan jumlah personel yang ditugaskan. Katanya larang mudik utk hindari penyebaran covid tapi justru membuat konsentrasi masa di titik2 penyekatan yg rawan penularan, berkali2 lipat potensinya dibanding di kampung halaman. Target mengurangi penularan gagal yg terjadi hanya hambat ritual mudik. Kebijakan Islamphobia? Lewat jalur lain lah
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »