Ia mengungkapkan, hingga 22 Juni, serapan anggaran stimulus penanganan covid-19 masih sangat minim yakni baru Rp135 triliun atau 19% dari total Rp695,2 triliun yang disediakan.
"Penyerapan stimulus penanganan covid-19 ini masih belum optimal, kecepatannya masih kurang. Data terakhir yang saya terima pada 22 Juli, dari total stimulus sebesar Rp695 triliun, yang terealisasi baru Rp135 triliun artinya baru 19%," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin .Secara rinci, presiden menguraikan, penyerapan terkecil berasal dari sektor kesehatan yang baru mencapai 7%.
Pemerintah daerah pun belum bisa bekerja secara optimal karena serapan mereka masih berkisar di angka 6,5%. "Saya ingatkan, kalau masalah lambatnya itu ada di regulasi dan administrasi, segera dilihat betul. Kalau memang di regulasi, ya revisi regulasi itu agar segera ada percepatan. Lakukan shortcut, perbaikan. Jangan sampai ada ego sektoral, ego daerah. Saya kira ini penting sekali segera diselesaikan," tegas Jokowi.
Duidnya gak dicairkan... pegimane mau disalurkan 🤪🤷🏻♂️
BPJS aja carut marut, pake extra nanganin covid, ambyar dana di tilep mafia, kasian pemerintahan jokowi, anak buah nya ndablek
bagus,daripada dana dihambur hamburkan oleh dep lain yg tdk jelas untuk penangan covid.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »