Seperti dilansi AFP, Selasa , Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyatakan wilayah di dekat ibukota Sanaa memang merupakan medan pertempuran antara pemberontak Huthi dan pasukan pro-pemerintah yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Saudi. Setidaknya akibat serangan itu sejumlah wanita dan anak-anak tewas.
"Laporan awal ... menunjukkan bahwa pada 12 Juli serangan udara menewaskan tujuh anak dan dua wanita di distrik Washhah," ucap Koordinasi Urusan Kemanusiaan.Sementara itu, koordinator agensi Yaman, Lisa Grande menyayangkan peristiwa tewasnya sejumlah wanita dan anak-anak tersebut. Menurutnya ini mengecewakan lantaran mereka terbunuh di tengah pandmei COVID-19 yang tengah mengancam.
"Tidak dapat dipahami bahwa yang seharusnya di tengah pandemi COVID, ketika opsi untuk gencatan senjata sudah di atas meja, tapi justru warga sipil terus terbunuh di Yaman ," ujar Lisa Grande. Para ahli PBB menuduh kedua belah pihak dalam konflik lima tahun yang dilakukan Yaman atas berbagai kejahatan perang. Perang Yaman antara Huthis yang didukung Iran dan pasukan pro-pemerintah meningkat pada Maret 2015. Koalisi tersebut melakukan intervensi terhadap pemberontak yang menguasai sebagian besar Yaman termasuk ibukota Sanaa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »