Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis .belum bisa memastikan sepenuhnya perihal kebocoran data masyarakat akibat seranganke Pusat Data Nasional. Kominfo
Hinsa mengatakan, tim forensik BSSN masih menelusuri serangan ke PDN Sementara 2 Surabaya sehingga belum bisa memastikan peretasan yang mengakibatkan kebocoran data masyarakat. Meskipun begitu, Hinsa mengakui bahwa pihaknya tidak bisa mengakses data yang tersimpan di PDNS 2 Surabaya. Untuk bisa mengakses, sang peretas meminta bayaran sebesar 8 juta dollar AS atau Rp 131 miliar. Hal itu pun mencegah upaya pemulihan data oleh pemerintah.Hinsa pun menyebut sebenarnya masalah peretasan PDN bisa selesai cepat apabila setiap instansi memilikiatau data cadangan. Namun, data cadangan tidak tersedia sehingga semua data di PDNS 2 disandera oleh peretas.data.
”Ini penting sekali soal kebocoran data karena berkaitan dengan privasi dan keamanan data seluruh warga negara,” ujar Dave.Anggota Komisi I DPR menunggu kedatangan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian untuk rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis .
Bssn Berita Komisi I Dpr Ri Aktual Pusat Data Nasional Lumpuh
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »