Rossi mengatakan, "Yang menjadi persoalan adalah ketika virus itu sampai ke paru-paru dan menyerang secara agresif sehingga menyebabkan pneumonia yang sangat serius dengan persentase tingkat kematian yang sangat tinggi."“Virus itu sangat kuat dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Jika saya menderita penyakit lain atau berusia lebih tua, mungkin saya tidak akan berada di sini hari ini. Mengerikan sekali rasanya ketika saya tidak bisa bernapas,” tambahnya.
Rossi masih dirawat di rumah sakit, tapi sudah keluar dari unit perawatan intensif dan berharap dapat segera pulang dan berkumpul bersama keluarganya, Rossi juga berharap pandemi itu akan berakhir secepat mungkin sehingga semua orang bisa menjalani kembali kehidupan normal. Fausto memberikan beberapa sarannya.
"Setiap orang harus menghormati aturan karantina yang telah diberlakukan, di antaranya keluar rumah hanya untuk kebutuhan primer; tiap orang berusaha tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak sosial dengan orang lain karena virus corona itu berpindah dan menulari orang lain, sehingga siapa pun bisa terjangkit wabah tersebut," lanjut Rossi.“Terima kasih saya sampaikan kepada semua dokter dan perawat di unit penyakit menular rumah sakit.
Pasien virus corona Italia itu mengatakan hari-harinya di rumah sakit dilewatkan dengan rasa sunyi tanpa dukungan dan tiada anggota keluarga yang menemaninya. Fausto mengatakan pengalaman itu mengubah hidupnya, sekaligus mengajarinya untuk menghargai hal-hal kecil dalam sehari-hari yakni "hidup, bernapas, berjalan, pelukan, segelas anggur, dan kebebasan.”
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »