Ditambah lagi ada 2 pabrik kelapa sawit di Kalimantan Tengah yang tutup, sehingga panen dari para petani tak terserap.
Senior Advisor Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia Rukaiyah Rafik memprediksi, apabila dalam 4-6 bulan ke depan virus Corona tak kunjung reda, maka akan banyak pelaku di industri sawit yang terdampak. "Ini tantangan terberat bagi petani, jika pandemi sampai 4-6 bulan ke depan, yang terjadi adalah ekspor akan melambat, tangki penampungan CPO akan penuh, dan yang paling buruk adalah pabrik akan tutup," urai Rukaiyah dalam diskusi online Dampak COVID-19 pada Petani dan Buruh Sawit SPKS, Jumat .Menurutnya, skenario terburuk itu berpotensi membuat banyak pekerja di sektor kelapa sawit yang kehilangan pekerjaannya.
"Kalau kemudian itu terjadi maka kebun tidak akan dipanen karena tidak ada pembeli, dan yang akan terjadi selanjutnya adalah, akan banyak yang kehilangan mata pencaharian, para pekerja desa itu. Mulai dari pekerja panen, pekerja pupuk, tukang semprot," terang Rukaiyah.
Dahulu dizaman SBY para petani sawit & karet sejahtera, Apalagi didaerah sy yg notabene msyarakanya petani Bayangkan sja dizaman tsb 1 rumah memiliki 2 mobil Fortuner/pajero Tpi knp Skrg hrga sawit begitu hancur2nya. Bayngkan karet kita punya bahanny tp pemerintah msh mengimpor.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »