Tim peneliti dari Harvard Medical School di Boston dan rumah sakit Universitas Zürich mempublikasikan hasil penelitian data 96.000 pasien COVID-19 dari seluruh dunia dalam jurnal The Lancet. Para peneliti menarik kesimpulan, pemberian hydroxychloroquine dan chloroquine tidak menunjukkan kegunaan bagi pasien COVID-19.
Sebelumnya, pada Senin Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, uji klinis obat anti malaria hydroxychloroquine untuk mengobati pasien COVID-19 di sejumlah negara dihentikan sementara, dengan alasan keamanan obatnya pada pasien COVID-19. Namun, penelitian itu sekarang sedang dikaji ulang.
detikHealth Katanya klorokuin suruh berenti. WHO emang tergantung proyek ngomongnya. 😅😅
detikHealth *PFIZER IKUT BIKIN VAKSIN SEBANYAK 20 JUTA AMPUL UNTUK AMRIK!
detikHealth
detikHealth JRX pernah ngomongin ini di IG 🤔
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
iCloud sempat 'down' hapus aplikasi di perangkat macOS dan iOSLayanan iCloud Apple dilaporkan sempat tak bisa diakses atau mengalami down pada Selasa malam pukul 19:00 ET atau Rabu pagi pukul 06.00 WIB.\r\n\r\nDikutip dari ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »