Sejak itu, muncul ide menghubungkan masyarakat memiliki kelebihan dengan warga yang kekurangan. Ide itu diterjemahkan jadi sembako gantung.
Sunarto mulai mengumpulkan beberapa warga lain di RT 34 dan mendirikan tiang tempat gantungan sembako pada, Kamis . “Bagi warga yang mampu silahkan gantung apa saja di tiang ini. Bagi yang kekurangan, silahkan ambil sesuai kebutuhan, bagi siapa saja di seluruh Kota Samarinda. Tidak ada batasan, mau miskin atau kaya,” terang dia.
Sejak itu antusias masyarakat saling membantu terjalin baik. Dalam sehari, kurang lebih ada 100 bungkus sembako yang dibungkus dalam kantong plastik dan digantung di tiang itu.Mulai dari telur ayam, minyak goreng, gula, mie instan, sayuran dan lainnya. Warga secara sukarela menyumbang. “Dalam sehari bisa 100 bungkus yang kita gantung, habis diambil orang. Ada yang dari warga sini, ada pula yang melintas dan mengambil,” terangnya.
ini merupakan inspirasi dan tindakan yang bagus, semoga saja bisa diikuti oleh warga indoneaia yang lain.. (memberi tidak membuat kekurangan)
ario_gp
Sama kyk di kampungku jg gini..sukarela aja yg makanannya di rumah lebih2 digantung sini terus yg mau bisa ambil dan gak berebut..kebagian semua..
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »