Wiku menuturkan secara fungsi, tes COVID-19 dapat dibagi menjadi dua, yaitu untuk skrining dengan tujuan menyaring kasus positif pada orang tidak bergejala, dan diagnostik untuk orang yang bergejala.
"Tes molekular ini memiliki sifat paling sensitif mendeteksi sehingga seluruh jenis tes molekular ditetapkan sebagai gold standard," jelas Wiku dikutip dari covid19.go.id, Kamis . Dalam keadaan kondisi kasus yang tinggi dan keterbatasan fasilitas, rapid tes antigen dapat digunakan sebagai alat diagnostik. Namun dengan catatan alat harus dipastikan memiliki kemampuan deteksi yang tinggi dan mendapatkan rekomendasi oleh badan Kesehatan internasional.
Satgas Penanganan COVID-19 pun mengajak semua pihak bekerja sama melawan COVID-19 dengan upaya sebaik-baiknya. Wiku mengatakan semua elemen masyarakat memiliki kontribusi dalam menegakkan kebijakan testing di Indonesia. Mereka dapat membantu dengan menggunakan testing kit yang telah terstandar dengan tujuan dapat memberikan hasil yang akurat. Daftar merk testing kit deteksi COVID-19 yang digunakan juga telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Untuk daftarnya, dapat diakses di infoalkes.kemkes.go.id yang diperbaharui secara berkala per 3 bulan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »