REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Keberadaan sampah plastik di perairan Pantai Ternate, Maluku Utara , dinilai kian mengkhawatirkan. Jika tidak segera diatasi sampah itu dapat mengancam kelestarian lingkungan perairan yang memiliki keindahan panorama bawah laut.
Sampah plastik di perairan Pantai Ternate itu umumnya merupakan sampah rumah tangga yang dibuang di selokan atau kali. Sampah-sampah tersebut kemudian hanyut ke laut saat hujan turun. Pemerintah Kota Ternate juga harus mengeluarkan regulasi. Misalnya dalam bentuk peraturan daerah yang melarang pusat perbelanjaan modern, termasuk para pedagang di pasar tradisional, untuk menggunakan kantong plastik saat melayani pembeli.
Di Ternate dan daerah lainnya di Malut ada kearifan lokal masyarakat saat pergi berbelanja di pasar yang disebut saloi. Saloi adalah tas khas dari kayu, bambu, atau rotan. Saloi perlu dihidupkan kembali karena bisa mengalihkan masyarakat dari penggunaan kantung plastik saat berbelanja di pasar.
Pembungkus kalau bukan plastik yang sulit diurai kebanyakan gantinya kertas yang harus menebang pohon. Ironi kelestarian lingkungan. Perbaikan pengelolaan sampah mulai dari tingakat desa sampai tingkat pusat secara terkoordinasi itu mungkin solusinya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »