Liputan6.com, Jakarta Menyambut Hari Tani ke-60, Kementerian Pertanian telah membuat program untuk menjalankan roda perekonomian nasional. Salah satunya ialah Program Gerakan Tiga Kali Ekspor . Hal itu, Kementan yang didukung dengan Gerakan Peningkatan Daya Saing Produksi dan Direktorat Jenderal Perkebunan digadang – gadang untuk dapat mendongkrak perekonomian indonesia.
Sebagai contoh kasus pada kegiatan bimtek tersebut ialah hama penggerek yang penampakannya tidak terlihat dari luar. Perlu formulasi yang dapat masuk ke pembuluh batang dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan cocok untuk pertanian organik. Sunardi selaku juru bicara Kelompok Tani Organik Sumber Arum menuturkan sejak melakukan pertanian organik nilai jual produk meningkat dan sebagai pengenalan kopi ekselsa wonosalam dihargai Rp 250.000,- /kg dari sebelumnya yang hanya dihargai Rp.80.000,- /kg ditingkat petani dalam bentuk bubuk kopi.
“Sehingga kami berharap dengan adanya bimtek yang dilakukan oleh BBPPTP Surabaya melalui pengenalan APH dapat memberikan edukasi kepada anggota kelompok tani cara pertanian organik yang baik,” harap Sunardi. Kontribusi yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut dalam meningkatkan perekonomian Wonosalam telah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jombang yang berencana menarik minat masyarakat wonosalam dan sekitarnya untuk Bertani secara organik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »