serupa jejak-jejak hujanmu yang meninggalkan kesunyian di halaman tubuhmu aku adalah tamu yang termanguMengalir dari hulu lalu ke hilir hari ini yang tidak kuharapKesepian yang ramai adalah arus sungai yang derasMengikuti lekuk waktu membawa cinta yang sumirPerihal mata yang ingin bertemu atau keningmuAkankah ciumanmu juga akan tiba di sepasang Mataku?Bilakah aku berteduh pada hangat tubuhmuApakah kau akan berkata: “Ini...
istrimu?Dan kita rasakan malam membawa dinginMemergoki embun menetes dari tubuh kataAku merasakan takut yang teramat sangatsaat tak menemukanmu pada hariku yang pucatPada merah cinta di mataku yang masih menyalaPadahal aku laksana arang yang padam tanpa percik apimuJuwitaku masih ingatkah kemarin kita baru saja mengerami malamDan pada puisi ini aku masih membabi buta mencintaimu pada malamku yang tidak terbiasa mengasingkan...
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Kasus Ade Yasin Pintu Ungkap Jual Beli WTPSuap status WTP bukan yang pertama kali terjadi. Jual beli opini BPK dengan kategori WTP dikhawatikan menimbulkan ketidakpercayaan publik pada mekanisme audit keuangan daerah. Momentum ini harus dibenahi oleh BPK. Polhuk AdadiKompas nikolausharbowo
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »