Aksi blokade jalan dilakukan karena warga protes dengan kebijakan kepala desa yang membagikan uang bantuan langsung tunai Rp 200.000. Padahal seharusnya mereka menerima dana sebesar Rp 600.000.
Warga melaporkan kebijakan tersebut ke polisi hingga pemerintah daerah. Namun laporan tersebut tidak mendapat respons baik.Saat memblokade jalan, warga yang emosi membakar ban bekas di tengah jalan nasional. Massa juga melempari petugas kepolisian yang berusaha mengurai kemarahan massa dengan satu unit mobilKericuhan pun tak bisa dihindari. Terjadi bentrokan antara warga dan polisi. Enam polisi terluka parah dan dua mobil serta satu motor dibakar massa.
Sementara itu jalan yang sempat diblokade oleh warga sudah dibuka lagi pada Selasa sekitar pukul 03.30 WIB. Tak hanya sekali memblokade jalan. Pada Kamis warga kembali memblokade jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Amburadul masyarakat
typonya g0bl0k yah..
Panteslah rakyat marah, BLT 600 rebu disunat jadi 200 rebu, berkurang dikit besarnya 50 rebu rakyat bisa maklum,,! Tp kl kurangnya banyak ampe 400 rebu wajarlah kl rakyat emosi,,,!
BLT 600rb disulap jadi 200rb. Ntaps
Kepala desanya ga cukup hanya mengundurkan diri, harusnya segera ditahan/periksa, sama kayak orang2 yang demo itu BLT dari 600K tapi yang disalurkan hanya 200K
CAPTIONNYA KLIK BAIT BANGET dicari sampai ber page2 di situsnya g ada kata warga membakar kepala desanya.. KECEWA
Berita yg 'membakar'.
Kepala desanya dibakar Woo kompaaass malu lahh typonya separah ini.. proof readernya masih ngantuk?
Ini aq yang salah baca Atau salah ketik ya
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »