REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat tinggi kontra intelijen Amerika Serikat memperingatkan soal upaya Rusia, China, dan Iran yang mencoba mengintervensi pemilihan presiden AS tahun ini. Rusia dinilai bahkan sudah mencoba melemahkan kandidat Partai Demokrat, Joe Biden.
Sejumlah kajian yang dilakukan oleh beberapa lembaga intelijen AS menunjukkan kesimpulan bahwa Rusia sebelumnya beraksi dengan menaikkan kampanye Presiden AS saat ini, Donald Trump, pada 2016 lalu. Rusia melemahkan kesempatan rivalnya saat itu, Hillary Clinton. Pendukung Trump di Senat AS pun melakukan investigasi yang mempertanyakan keterlibatan putra Biden, yakni Hunter Biden, dalam dugaan aktivitas bisnis di Ukraina.Evanina mengatakan bahwa"aktor-aktor terkait Pemerintah Rusia" juga tengah berupaya untuk"menaikkan pamor Presiden Trump melalui media sosial dan televisi Rusia."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »