Ekonomi makro tanah air tengah mengalami gonjang-ganjing pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada perdagangan Jumat, 26 April 2024 rupiah ditutup melemah pada posisi Rp 16.210 per dolar AS atau turun 22 poin atau 0,14 persen dibandingkan dengan sebelumnya di level Rp 16.188.
'Memang, secara nominal, rupiah mungkin tidak terdepresiasi seburuk mata uang negara lain, tetapi pernyataan ini cenderung menyesatkan dan dapat mengurangi urgensi dalam menangani masalah fundamental ekonomi Indonesia,' katanya, Jumat 26 April 2024. Kurang Serius Atasi Masalah Fundamental EkonomiAchmad Nur Hidayat yang juga CEO Kebijakan Publik Narasi Institute ini menilai ada ketidakseriusan pemerintah dalam menanggapi pelemahan Rupiah yang menyebabkan kegagalan dalam mengatasi masalah yang lebih mendalam. Sebut saja ketergantungan berlebihan terhadap utang luar negeri, defisit transaksi berjalan, dan ketidakseimbangan neraca perdagangan.
Dia mengatakan peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 2,7 persen dari tahun sebelumnya. Mengutip dari halaman ULN Indonesia, komposisi ULN ini terutama disebabkan oleh 23,7% berasal sektor Kesehatan dan Layanan Sosial paska Pandemi Covid , 18,9% dari sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib , 14,1% dari utang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur .
Pada 2024, Indonesia diperkirakan akan mengalami defisit transaksi berjalan yang lebih tinggi. 'Diperkirakan defisit ini akan berada dalam kisaran 0,1% hingga 0,9% dari PDB, menandakan manajemen keuangan negara memburuk,' ujarnya. Ketidakseriusan dalam menghadapi pelemahan rupiah juga mencerminkan kegagalan dalam mengatasi masalah ekonomi yang lebih kompleks. Padahal, fokus yang sempit pada perbandingan nilai tukar dapat mengaburkan gambaran yang lebih besar, terutama masalah seperti ketergantungan yang tinggi terhadap utang luar negeri.
Dolar AS Menteri Keuangan Sri Mulyani Utang Luar Negeri Pelemahan Rupiah Ekonomi Makro Defisit Transaksi Berjalan Achmad Nur Hidayat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »