Selain itu, Rusia akan mengusulkan penurunan produksi minyak 1 juta barel pada pertemuan OPEC+ pada Oktober nanti. Kondisi tersebut yang kembali membuat pelaku pasar kian khawatir, sehingga di pasar saham dan obligasi New York loyo.sempat naik mencapai 3,95%, sementara DXY mengalami penguatan kembali ke atas 114 setelah sebelumnya sempat di bawah 114," ujarnya.supaya mekanisme pasar tetap terjaga dan tidak terjadi pelemahan yang liar atau berlebihan.
"Dengan kondisi yang tidak pasti akibat kenaikan suku bunga yang agresif, Bank Indonesia tidak tinggal diam, terus melakukan pengawasan secara ketat dan terus melakukan intervensi di pasar valas dan Obligasi melalui perdagangan Domestic Non Deliverable Forward sehingga bisa menahan pelemahan mata uang garuda yang tajam bisa dikendalikan," ujar dia.
Menurut Ibrahim pemerintah juga terus melakukan intervensi dengan mensubsidi barang-barang konsumsi, bansos, dan BLT walaupun secara ekonomis belum bisa membantu secara signifikan namun pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja agar pengaruh global tidak terlalu besar imbasnya. "Kemudian di saat intervensi BI dan pemerintah kurang berpengaruh, sudah waktunya presiden Joko Widodo beserta team ekonominya memberikan pengarahan dan solusi secara live di televisi berupa stimulus, guna untuk menenangkan pasar sehingga pelemahan rupiah bisa di kendalikan," ujar dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Rupiah Lanjutkan Tren Pelemahan, Indonesia Masih Aman dari Resesi Global?Nilai tukar rupiah terus melanjutkan tren pelemahan hingga mencapai level Rp15.266 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (28/9/2022).
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »