INDONESIA melalui dua asosiasi sarang burung walet dan Tiongkok melalui China National Agriculture Wholesale Market Association menandatangani nota kesepahaman terkait peningkatan perdagangan sarang burung walet.
Penandatangan tersebut disaksikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019. Selama ini, perdagangan secara ilegal memang menjadi isu utama yang menggelayuti industri sarang burung walet Tanah Air.Enggartiasto menyebut ada perbedaan signifikan terkait pencatatan transaksi yang dimiliki Indonesia dan Tiongkok.
"Indonesia mencatat ekspor sarang burung walet ke Tiongkok hanya memenuhi 5% pangsa pasar di sana. Sementara, Tiongkok mencatat angkanya mencapai 80%," ujar Enggartiasto melalui keterangan resmi, Kamis .Untuk itu, Enggartiasto berharap para pengusaha asal Indonesia mengikuti aturan ekspor yang berlaku, mulai dari memiliki badan hukum usaha, membayar pajak, terdaftar sebagai eksportir serta memiliki surat persetujuan ekspor.
Perdagangan sarang burung walet secara global diperkirakan mencapai 210 ton per tahun dengan nilai US$1,6 miliar. Sebanyak 40% dari jumlah tersebut berasal dari Nusantara.Pada semester pertama 2019, 'Negeri Panda' itu mengimpor 557 ton sarang burung walet atau sekitar US$115 juta dan 60% dari angka itu didatangkan dari Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »