Remdesivir Kurang Berhasil Cegah Kematian COVID-19

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 59 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Remdesivir adalah obat antivirus satu-satunya yang disetujui di Amerika Serikat untuk COVID-19. Namun studi terbaru menunjukkan obat ini gagal mencegah kematian di antara para pasien COVID-19. Remdesivir COVID19 via detikinet

Remdesivir adalah obat antivirus satu-satunya yang disetujui di Amerika Serikat untuk COVID-19. Namun studi terbaru menunjukkan obat ini gagal mencegah kematian di antara para pasienDari studi yang disponsori Organisasi Kesehatan Dunia pada lebih dari 11 ribu orang di 30 negara,Remdesivir pada awalnya dikembangkan sebagai pengobatan untuk Ebola dan hepatitis C dengan cara mengganggu reproduksi virus.

Studi WHO mengamati lebih dari 11.300 orang dewasa dengan COVID-19 di 405 rumah sakit di 30 negara. Para peserta diberi empat obat secara tunggal atau kombinasi: remdesivir,, lopinavir, interferon atau interferon plus lopinavir. Sekitar 4.100 tidak menerima perawatan obat. Pada akhirnya ditemukan tidak ada obat atau kombinasi yang mengurangi mortalitas, kemungkinan diperlukannya ventilator, atau waktu yang dihabiskan di rumah sakit, dibandingkan dengan pasien tanpa perawatan obat."Hal ini sudah bisa dipastikan, sudah pasti tidak ada manfaat terhadap kematian," kata Dr Ilan Schwartz, dokter penyakit menular di University of Alberta, Kanada.

Tetapi Dr Peter Chin-Hong, seorang ahli penyakit menular di Universitas California, San Francisco, mengatakan angka kematian tidak bisa serta merta ditentukan oleh sebuah obat.Dr Maricar Malinis, dokter penyakit menular di Yale University juga menuturkan bahwa masih ditemukan manfaat dari obat Remdesivir dalam pengobatan mereka yang terpaparCOVID-19 yang parah sebagian besar didorong oleh respons kekebalan yang terlalu berlebihan yang dimulai beberapa hari setelah virus menginfeksi tubuh.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

detikinet Emangnya ada ya obat yang bisa mencegah kematian?

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Soal 26 Penumpang Pesawat di BIM Positif Covid-19, Ini Kata Jubir Satgas Covid-19 SumbarSebanyak 26 penumpang pesawat yang turun di BIM, Sumbar, diketahui positif Covid-19. Para penumpang tersebut punya surat keterangan non reaktif.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Studi WHO: Remdesivir Tak Miliki Efek Substansial pada Peluang Hidup Pasien Covid-19Laporan Finansial Times, menyatakan studi WHO menemukan remdesivir tak memiliki efek substansial pada peluang untuk bertahan hidup pasien Covid-19.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Melonjak, Tangsel Catat Penambahan 51 Kasus Positif Covid-19 Jumat iniDengan adanya lonjakan penambahan kasus tersebut, total kasus positif Covid-19 di Tangsel hingga Jumat hari ini sudah mencapai 1.408 kasus.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Adakan Keramaian Harus Ada Izin Satgas Covid-19Masyarakat bisa mengurus rekomendasi pelaksanaan keramaian ke kantor BPBD Kesbangpol Kota Padang Panjang di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 5 eks RSUD lama samping Hotel Pangeran.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Kasus Baru Covid-19 Harian di Sumbar Sentuh Rekor Tertinggi |Republika OnlineTotal kasus positif Covid-19 di Sumbar kini sudah 10.272 orang.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dari RS Tanpa Peti MatiJenazah tersebut dibawa tanpa peti mati ke rumah duka di Sungai Naniang, Kecamatan Bukit Barisan, Limapuluh Kota.\n\n
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »