Pada 2017, tanah terdaftar baru 46 juta bidang. Pada Mei 2024, yang terdaftar 112 juta bidang tanah. Bank Dunia mengapresiasi pencapaian ini. Pada World Bank Land Conference 2024 di markas Bank Dunia, Washington DC, Senin , Indonesia diminta berbagi kunci sukses.
Tantangan terbesar reforma agraria tak hanya sekadar mendaftarkan dan membagikan tanah, tetapi bagaimana aset tanah yang dimiliki rakyat bisa memiliki nilai ekonomi yang menggerakkan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. Juga, akan dipahami model dan skema bisnis yang tepat untuk dikembangkan di wilayah tertentu. Tak boleh lagi ada lahan menganggur. Semua diproduktifkan. Bukan hanya masyarakatnya yang bekerja, melainkan lahannya juga bekerja sehingga keuntungan bukan hanya didapatkan penggarap, melainkan juga pemilik lahan; dengan sistem bagi hasil, misalnya.
Karena itu, data pertanahan dan tata ruang yang kini mayoritas masih dua dimensi harus ditingkatkan menjadi 3D, terutama di perkotaan. Data 3D akan membantu secara proporsional dalam mendistribusikan alokasi lahan dan ruang untuk fungsi hunian, komersial, transportasi, ruang terbuka hijau, penataan saluran air, termasuk memetakan risiko kebencanaan.
Analisis Agus Harimurti Yudhoyono Atr/Bpn Pendaftaran Bidang Tanah Sdgs SDG10-Berkurangnya Kesenjangan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »