Kejahatan siber kini semakin berkembang, berkat kemajuan teknologi yang makin pesat. Salah satu kemajuan teknologi yang rentan disalahgunakan ialah teknologi kecerdasan buatan .
David Ng, Managing Director Trend Micro Singapura, Filipina dan Indonesia, mengungkapkan banyak perusahaan yang melarang penggunaan chatbot AI karena dianggap rentan disalahgunakan. Laksana Budiwiyono, Country Manager Trend Micro Indonesia, mengatakan mengatakan bahwa negara-negara luar, khususnya Eropa telah menerapkan aturan yang sangat ketat terkait keamanan data pengguna.
Sebagian besar berasal dari pendeteksian di Thailand. Market lain seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina mengalami penurunan dalam deteksi ransomware, sama dengan tren global. Di Indonesia, jumlah deteksi ransomware turun 58%. Hal tersebut menjadi bukti bahwa keamanan siber masih belum menjadi perhatian serius bagi banyak perusahaan.
Materi yang didiskusikan pada acara ini berfokus pada strategi keamanan berbasis AI di berbagai tempat. Pengunjung yang datang akan melihat teknologi-teknologi dan inovasi-inovasi terbaru yang membantu mempercepat upaya pengelolaan risiko siber, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat, mempercepat langkah-langkah keamanan, dan meraih masa depan yang lebih tangguh.
Keamanan Siber Cyber Security Cyber Crime Kecerdasan Buatan Kecerdasan Buatan (AI) Kejahatan Siber Dengan AI Trend Micro Trend Micro Indonesia AI Hacker Chatbot AI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »