Ratusan Warga Iran Tewas Akibat Minum Metanol Cegah Corona |Republika Online

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 70 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Keracunan alkohol seperti metanol meningkat di Iran sejak pandemi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Lebih dari 700 warga Iran meninggal dunia setelah meminum metanol. Mereka mengira dengan meminum cairan beracun tersebut dapat menyembuhkan dari infeksi virus corona jenis baru atau Covid-19. Baca Juga Dilansir Aljazirah, otoritas koroner nasional mengatakan, keracunan alkohol telah membunuh 728 orang Iran antara 20 Februari dan 7 April. Sementara, pada tahun lalu kematian akibat keracunan alkohol mencapai 66.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan 5.011 orang telah keracunan alkohol metanol. Dia menambahkan, sekitar 90 orang mengalami kehilangan penglihatan atau menderita kerusakan mata akibat keracunan alkohol. Seorang penasihat Kementerian Kesehatan, Hossein Hassanian mengatakan, jumlah warga yang mengalami kehilangan penglihatan akibat keracunan alkohol dapat meningkat.

Metanol tidak memiliki bau maupun rasa. Meminum metanol dapat menyebabkan kerusakan organ dan otak. Gejalanya meliputi nyeri dada, mual, hiperventilasi, kebutaan, dan bahkan koma. Iran menghadapi pandemi virus corona terburuk di Timur Tengah dengan 5.806 kematian dan lebih dari 91.000 kasus dikonfirmasi.

Pemerintah Iran meminta produsen metanol beracun menambah warna buatan pada produk mereka. Dengan demikian masyarakat dapat membedakannya dari etanol, jenis alkohol yang dapat digunakan dalam membersihkan luka. Pada Kamis lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan pernyataan konyol dan menggemparkan semua pihak. Trump mengatakan, menyuntikkan cairan desinfektan dapat membantu menyembuhkan pasien dari infeksi virus corona. Pernyataan tersebut menyebabkan kegemparan internasional. Sejumlah produsen desinfektan, dokter, dan lembaga pemerintah mengeluarkan peringatan agar jangan mengkonsumsi desinfektan karena sangat berbahaya bagi tubuh.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Kurang kerjaan metanol diminum.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Timnas Futsal Iran Siapkan Diri ke Kejuaraan AsiaTimnas futsal Iran tengah mempersiapkan diri untuk kejuaraan Asia pada Agustus 2020.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Sejarah dan Keindahan Masjid Sheikh Lotfollah IranButuh waktu 16 tahun untuk membangun Masjid Sheikh Lotfollah mulai dari 1603 hingga 1619.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Iran Berencana Membuka Kembali Masjid |Republika OnlinePembukaan masjid dilakukan seiring pembatasan sosial yang dicabut secar bertahap.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Iran berencana buka kembali masjid di area bebas coronaIran, salah satu negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19, akan terbagi menjadi area putih, kuning, dan merah berdasarkan jumlah infeksi dan kematian. Aktivitas di setiap wilayah akan dibatasi sesuai label. Iran COVID19
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Kasus Covid-19 Terbanyak di Asia, Iran Buka Kembali MasjidIran, negara di Asia yang paling terpukul akibat pandemi membagi sejumlah wilayahnya menjadi area putih, kuning, dan merah.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »