Seorang lelaki berdiri di depanku. Tubuhnya kurus. Raut wajahnya tirus, nampak tua dengan rambut putih tergerai ke bahu. Dia tersenyum.
”Kau masih ingat padaku?” tanyanya. Aku tercenung. Belakangan, ingatanku sudah jauh menurun. Pernah suatu kali saat tak sengaja bertemu seorang kawan di sebuah supermarket, saya mendadak lupa namanya. Di pertemuan ketiga di tempat yang sama, saya baru mengingatnya. Kami memang jarang bertemu di pergaulan sehari-hari.”Aku adalah kamu,” dia terbahak. Aku terkesiap.
”Ah! Masa aku nampak kusut? Rambutku hitam lebat. Paling tidak warna coklat kopi. Dulu tergerai ke punggung. Belakangan kuikat ekor kuda. Wajahku juga lebih tampan, tidak asimetris. Matamu kecil sebelah, mulutmu juga mencong. Kau pasti bercanda.”Dua minggu sebelum saya ke Jakarta untuk menghadiri pameran ”Ahimsa” di Bentara Budaya Jakarta pada 2008, mata kananku kedutan dan pedih. Saya pikir ini soal biasa.
Dua minggu sebelum saya ke Jakarta untuk menghadiri pameran ”Ahimsa” di Bentara Budaya Jakarta pada 2008, mata kananku kedutan dan pedih.. Dari dokter saraf, saya mendapat resep vitamin mata dan penenang saraf. Berbekal obat-obat tersebut, saya berangkat ke Jakarta. Ada beberapa pameran yang saya ikuti di Jakarta dan Yogyakarta.adalah gangguan saraf berupa kontraksi otot pada satu sisi wajah dan kedutan atau kontraksi otot sekitar mata.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »