BOGOR – Pengerjaan proyek double track kereta api Bogor-Sukabumi mendapat protes dari warga Bogor Selatan, Kota Bogor. Sebab, pembangunan rel ganda itu mengakibatkan puluhan rumah rusak. Sebagian besar kerusakan tersebut terlihat pada dinding yang retak-retak.
Yani mengatakan warga sadar sepenuhnya bahwa pembangunan jalur ganda kereta api itu merupakan proyek nasional. Mereka sama sekali tidak ada niat menghambat atau menolak pelaksanaan proyek tersebut. Namun, ketika pengerjaan proyek ternyata berdampak pada bangunan tempat tinggal mereka, warga menjadi resah. “Kami hanya meminta kontraktor pelaksana proyek peka dan memperbaiki rumah kami,” katanya. “Ini sudah lama, tapi didiamkan saja.
Masalah belum selesai meski pembayaran atas pembebasan lahan telah rampung. Sebab, pengerjaan proyek kerap berdampak terhadap lingkungan. Misalnya, kata Yani, saluran pipa air bersih pernah rusak ketika pelaksana proyek membongkar tanah di sekitar lokasi pembangunan. Akibatnya, aliran air ke rumah warga terputus selama berhari-hari. “Kontraktor juga berjanji membangun rumah ibadah yang mereka bongkar, tapi sampai sekarang kami tidak punya rumah ibadah,” ujarnya.
Proyek jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi sepanjang 57 kilometer sudah dimulai sejak 2017. Jalur ganda ini diharapkan memperlancar aksesibilitas penduduk dari Sukabumi ke Bogor—bahkan hingga ke Jakarta—dan sebaliknya. korantempodigital KoranTempo
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »