JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia tengah menyelesaikan penambahan saham di PT Freeport Indonesia dari 51 persen menjadi 61 persen. Harapannya, hal ini bisa direalisasikan pada Juni mendatang.
Dengan kepemilikan saham 51 persen, 61 persen pendapatan PT Freeport Indonesia masuk ke negara. Apabila Indonesia mendapatkan 61 persen saham, pendapatan Freeport yang akan masuk negara menjadi 81 persen. Kini, Freeport kembali berharap batas waktu penghentian ekspor tembaga bisa kembali diundur. ”Kalau kita enggak bisa ekspor, penerimaan negara akan berkurang kira-kira 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun dalam kurun waktu Juni sampai Desember 2024,” tuturnya dalam keterangan seusai pertemuan.
Namun, untuk itu, kata Bahlil, akan ada penyesuaian peraturan pemerintah terkait ini. ”Nanti, masih tunggu PP-nya dulu, tunggu PP. Ada penyesuaian,” ujarnya.Masalahnya, dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di Pasal 169B Ayat disebutkan, untuk mendapatkan kelanjutan operasi kontrak/perjanjian, permohonan perpanjangan diajukan paling cepat lima tahun atau paling lambat satu tahun sebelum kontrak berakhir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »