Presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te, memulai jabatannya pada Senin . Meski mewarisi posisi kebijakan luar negeri yang kuat dari pendahulunya, Tsai Ing-wen, ia menghadapi kebuntuan politik di dalam negeri.Presiden Taiwan yang baru terpilih, William Lai, dan Wakil Presiden Bikhim Hsiao, dilantik pada Senin . Lai menang telak dalam pemilihan presiden pada bulan Januari lalu, mengungguli kandidat-kandidat dari Partai Nasionalis China dan Partai Rakyat Taiwan .
Tsai adalah presiden perempuan pertama Taiwan dan salah satu dari sedikit pemimpin perempuan di Asia yang tidak berasal dari dinasti politik. “Lai telah menghabiskan lebih dari dua tahun terakhir untuk mencoba meyakinkan dunia bahwa dirinya adalah ‘Tsai Ing-wen 2.0’,” kata Lev Nachman, lektor di National Chengchi University.
Taiwan dan China memiliki pemerintahan yang berbeda sejak berakhirnya Perang Saudara China pada tahun 1949, yang menyebabkan para pendukung Partai Nasionalis China melarikan diri ke pulau itu, sementara Partai Komunis China menguasai daratan.Beijing menyebut Tsai sebagai separatis setelah ia menolak untuk mengakui Konsensus 1992, yaitu perjanjian yang menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari “Satu China”.
Meski Lai menang pilpres, DPP, partai yang dipimpinnya, kehilangan kursi mayoritasnya di badan legislatif, sehingga menyulitkan Lai untuk mendorong pengesahan legislasi, termasuk soal anggaran pertahanan nasional yang krusial.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »